May 18, 2010

Surprise...Happy Teacher's Day!!!

Bismillahi walhamdulillah...

Sejak kecil,jika ditanya tentang cita-cita,jawapan saya pasti ingin menjadi seorang GURU!

Kenapa?

Senang.

Banyak cuti.

Suka mengajar.

Dan yang paling penting..

HARI GURU~ dapat hadiah banyak,huhu.

Tapi dah lama melupakan semua tu.Sejak menceburkan diri dalam bidang dunia kana-kanak ini,saya cuma memikirkan bagaimana memaksimumkan pendidikan mereka melalui dunia kanak-kanak mereka yang penuh warna-warni.Saya gembira melihat kegembiraan dan gelak tawa mereka(",)

Tapi hari ini,saya rasa sangat terharu.Sangat terharu,huhu.Salah sorang anak murid saya membawa sebiji kek sambil mengucapkan selamat hari guru.Ada juga yang memberikan hadiah.Langsung kami mengadakan sambutan hari guru mengejut tadi.




Tea Hajar dan Tea Aisyah potong kek


Semua tak sabar tunggu kek


yummy!!!


"teacher,saya nak bagi bunga,"



Sesuatu yang saya tak pernah harapkan.Apalah yang seorang kanak-kanak berusia 4tahun tahu tentang Hari Guru. Thanks kids!!Love you fillah(",)

May 17, 2010

Satu Hari Bernama Sabtu..

Bismillahi walhamdulillah..

Cuti yang tidak cuti,huhu. Pagi tadi ada parent hantar anak ke taska kerana ada aktiviti di sekolah(Note:ibunya seorang Guru). Menariknya,dia hantar sekali anak sulungnya yang menghidap Autisme. Satu pengalaman yang sangat menarik!Melihat dan berinteraksi dengan kanak-kanak Auisme secara dekat.Penat memang penat. Hasilnya,saya tak sempat menyediakan makanan tengah hari mereka.Masakan tidak,baru hendak menanak nasi,saya perlu berkejar ke ruang hadapan untuk menghalangnya memanjat pagar tangga.Sehinggalah ayahnya sampai.Satu pengalaman yang amat berharga(",)


p/s-ni bukan gambar kanak-kanak autisme yang saya jaga tadi ya

Sebaik mereka pulang,tea Aisyah dan Tea Aiza sampai. Kami bertungkus lumus men'decorate' dan menghias taska.Aktviti yang sangat saya tidak gemari,mungkin sebab saya tidak kreatif,hu..








ulat yang tak sempat siap di cat

Selesai siapkan bahagian yang penting-penting untuk di cat(maksudnya ada yang tak sempat siap cat juga),kami bersiap untuk ke kedai buku Popular di Pacific. Mencari bahan-bahan rujukan untuk pembelajaran anak-anak di tadika.Malam semalamnya,hampir semalaman saya mengadap internet,mencari tambahan ilmu dan bahan untuk bahan pembelajaran.Makin banyak dapat bahan,rasa makin cetek ilmu tentang kanak-kanak,huhu.


seorang kanak-kanak cina sedang membaca di kedai buku popular


antara buku yang sempat saya belek di Popular

Alhamdulillah,tercapai apa yang ditarget.Saya suka seharian yang penuh dengan aktiviti.Moga Allah redha (^-^)

May 15, 2010

Mengenalkan Allah Kepada Anak

Bismillahi wal hamdulillah

Lama tak update blog. Malam ni saya mengambil peluang cari bahan-bahan berkenaan pendidikan anak-anak. Sedikit Research,huhu. Dan hasilnya...Alhamdulillah,banyak sangat input yang saya peroleh,terlalu amat banyak. Saya kongsikan sedikit,satu topik yang sangat meninggalkan bekas di hati saya.

Rasulullah saw. pernah mengingatkan, untuk mengawali bayi-bayi kita dengan kalimat laa ilaaha illaLlah.” Kalimat suci inilah yang kelak akan membekas pada otak dan hati mereka

Kalau anak-anak itu kelak tak menjadikan Tuhannya sebagai tempat meminta dan memohon pertolongan, barangkali kitalah penyebab utamanya. Kitalah yang menjadikan hati anak-anak itu tak dekat dengan Tuhannya. Bukan karena kita tak pernah mengenalkan –meskipun barangkali ada yang demikian—tetapi karena keliru dalam memperkenalkan Tuhan kepada anak. Kerapkali, anak-anak lebih sering mendengar asma Allah dalam suasana menakutkan.

Mereka mengenal Allah dengan sifat-sifat jalaliyah-Nya, sementara sifat jamaliyah-Nya hampir-hampir tak mereka ketahui kecuali namanya saja. Mereka mendengar asma Allah ketika orangtua hendak menghukumnya. Sedangkan saat gembira, yang mereka ketahui adalah boneka barbie. Maka tak salah kalau kemudian mereka menyebut nama Allah hanya di saat terjadi musibah yang mengguncang atau saat kematian datang menghampiri orang-orang tersayang.

Astaghfirullahal ‘adziim…




Anak-anak kita sering mendengar nama Allah ketika mereka sedang melakukan kesalahan, atau saat kita membelalakkan mata untuk mengeluarkan ancaman. Ketika mereka berbuat “keliru” –meski terkadang kekeliruan itu sebenarnya ada pada kita—asma Allah terdengar keras di telinga mereka oleh teriakan kita, “Ayo…. Nggak boleh! Dosa!!! Allah nggak suka sama orang yang sering berbuat dosa.”

Atau, saat mereka tak sanggup menghabiskan nasi yang memang terlalu banyak untuk ukuran mereka, kita berteriak, “E… nggak boleh begitu. Harus dihabiskan. Kalau nggak dihabiskan, namanya muba…? Muba…? Mubazir!!! Mubazir itu temannya setan. Nanti Allah murka, lho.”

Setiap saat nama Allah yang mereka dengar lebih banyak dalam suasana negatif; suasana yang membuat manusia justru cenderung ingin lari. Padahal kita diperintahkan untuk mendakwahkan agama ini, termasuk kepada anak kita, dengan cara “mudahkanlah dan jangan dipersulit, gembirakanlah dan jangan membuat mereka lari”. Anak tidak merasa dekat dengan Tuhannya jika kesan yang ia rasakan tidak menggembirakan. Sama seperti penggunaan kendaraan bermotor yang cenderung menghindari polisi, bahkan di saat membutuhkan pertolongan. Mereka “menjauh” karena telanjur memiliki kesan negatif yang tidak menyenangkan. Jika ada pemicu yang cukup, kesan negatif itu dapat menjadi benih-benih penentangan kepada agama; Allah dan rasul-Nya. Na’udzubillahi min dzalik.

Rasanya, telah cukup pelajaran yang terbentang di hadapan mata kita. Anak-anak yang dulu paling keras mengumandangkan adzan, sekarang sudah ada yang menjadi penentang perintah Tuhan. Anak-anak yang dulu segera berlari menuju tempat wudhu begitu mendengar suara batuk bapaknya di saat maghrib, sekarang di antara mereka ada yang berlari meninggalkan agama. Mereka mengganti keyakinannya pada agama dengan kepercayaan yang kuat pada pemikiran manusia, karena mereka tak sanggup merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan. Sebab, semenjak kecil mereka tak biasa menangkap dan merasakan kasih-sayang Allah.

Agaknya, ada yang salah pada cara kita memperkenalkan Allah kepada anak. Setiap memulai pekerjaan, apa pun bentuknya, kita ajari mereka mengucap basmalah. Kita ajari mereka menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tetapi kedua sifat yang harus selalu disebut saat mengawali pekerjaan itu, hampir-hampir tak pernah kita kenalkan kepada mereka (atau jangan-jangan kita sendiri tak mengenalnya?). Sehingga bertentangan apa yang mereka rasakan dengan apa yang mereka ucapkan tentang Tuhannya.



~cabaran terbesar~

sambungan...

May 2, 2010

Presenting....TCB... Taman Ilmu

Bismillahi walhamdulillah...

Alhamdulillah,TCB selamat berpindah bangunan ke Taman Ilmu. Penat,memang penat. Kemas,angkut,kemas,cat,huhu.Alhamdulillah ada teman-teman yang sudi membantu.

Minggu ni rasa ESQ macam tak berapa stabil.Sedang mencari charger dan sumber tenaga,huhu. Sesak dan sempit rasanya dada.

Alhamdulillah parents very supportive atas pertukaran bangunan TCB ini. Sambil mengecat dan mengemas,ramai juga parents yang datang meninjau bangunan TCB yang baru.


last2 minute sempat juga pasang banner,huhu


sempat cat tiang je,nanti br decorate lg,insyaallah..


pandangan hadapan TCB


d classroom~simple,huhu

Doakan moga semuanya dipermudahkan,ameen..(^^)